Thursday, June 18, 2015

Tujuan Golkar Kubu Munas Ancol Untuk Hancurkan Golkar


Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Nurdin Halid menyebut Munas Ancol ingin menghancurkan Golkar karena cacat hukum. Menanggapi itu, Yorrys Raweyai mengatakan justru kubu Ical lah yang punya niat tidak baik.

"Dia harus bisa buktikan, kasih indikasi-indikasi, argumentasi, yang harus bisa dipertanggungjwabkan. Buktinya apa? (Munas Ancol ingin hancurkan Golkar)," ujar Yorrys saat menggelar jumpa pers di kawasan Semanggi, Jaksel, Kamis (18/6/2015).

Yorrys balik menuding justru pihak Ical yang ingin menghancurkan Golkar. Mulai dari mencederai semangat islah hingga statement-statement yang dikeluarkan.

"Buktinya dia tetap coba justifikasi putusan sela PTUN dan PN Jakut jadi pegangan hukum. Petitum yang disampaikan hakim sampai ada putusan sela kan bertentangan dengan pokok perkara," kata Yorrys.

"Ditambah lagi statement Ical bahwa Pilkada nggak penting dan yang berhak tandatangani legalitas KPU itu mereka. Itu mereka berusaha mencederai kesepakatan ini. Indikasi statement Ical dan Idrus mereka ini hanya mementingkan kelompok, bikin malu. Itu indikasi yang mereka ingin hancurkan Golkar," sambungnya.

Bahkan Yorrys menuding selama bertahun-tahun Ical sudah membangun kekuatan untuk menguasai Golkar seorang diri. Dengan cara mengakuisisi partai ke dalam anak perusahaannya. Bahkan para senior Golkar, kata Yorrys, berusaha disingkirkan.

"Dulu dia hajar pak JK (Jusuf Kalla). Sejak 2009 Aburizal ingin menguasai Golkar. Golkar sudah diakusisi jadi anak perusahaan Bakrie, semuanya digaji," klaim Yorries.

Sementara itu Wasekjen Partai Golkar kubu Agung, Lamhot Sinaga menilai apa yang dilakukan kubu Ical sudah tidak masuk akal. Ical dan pendukungnya disebut Ical mulai panik.

"Mereka kepanikan, gayanya yang zig zag ini. Kenapa mereka kembali ke Munas riau, itu karena DPP Bali tidak bisa dijadikan kereta yang ditumpangi. Mereka tahu persis Bali tidak boleh, tidak ada satupun Bali itu sah. Karena kesadaran itu menggunakan kereta lain yaitu Riau," tukas Lamhot pada kesempatan yang sama.

"Ini namanya proses kepanikan, menggunakan kendaraan yang ada," pungkasnya.

Sumber : Detik.com

No comments:

Post a Comment